Bahaya Penggunaan Setengah Kopling Saat Macet, Ini Komponen Yang Rawan Rusak

Bahaya Penggunaan Setengah Kopling Saat Macet, Ini Komponen Yang Rawan Rusak

Piwulang – Selain memiliki sensasi yang berbeda ketika mengendarai mobil dengan transmisi manual, mobil dengan transmisi ini juga diperlukan keahlian tersendiri untuk mengemudikannya. Hal ini dikarenakan pengemudi mengendalikan tiga pedal sekaligus ketika mengendarai mobil dengan transmisi manual. Pengendalian ketiga pedal ini juga harus dilakukan dengan harmonis, jika tidak harmonis mobil terasa kurang mulus ketika dikendarai, dan bisa menyebabkan kendaraan mati dijalan.

Ketika pengendara mobil bertransmisi manual mengendarai mobil ini secara asal-asalan, maka komponen mobil yang akan menjadi korban adalah kampas kopling. Kampas kopling ini akan menjadi cepat aus jika penggendara mobil tidak menguasai tekniknya.

Padahal, komponen kopling ini memiliki peran yang cukup penting dan diharuskan agar kondisinya selalu prima. Fungsi dari kopling ini yakni untuk memutuskan dan juga menyalurkan tenaga yang berasal dari mesin ke transmisi.

Ketika mobil bertansmisi manual dalam keadaan penekanan kopling secara penuh, maka distribusi tenaga dari mesin akan terputus dan ketika secara bersamaan menginjak pedal gas maka mobil tetap tidak akan bergerak. Berbeda ketika mobil sedang masuk ke gigi aktif dan pedal kopling tidak diinjak, maka tenaga dari mesin akan tersalurkan secara langsung.

Biasanya, ketika pengendara mobil dengan transmisi manual menemui situasi jalanan yang padat merayap, macet, dan juga ketika menemui tanjakan, maka pengemudi secara sadar akan menginjak pedal kopling dan menahannya pada posisi setengah kopling.

Teknik penggunaan setengah kopling ini memang perlu untuk dikuasai, namun jika penggunaan setengah koling dilakukan secara terus menerus dan sering dalam waktu yang lama, maka akan membawa dampak negatif terhadap mobil, terutama pada kampas koplingnya.

Ketika mobil dikendarai dalam keadaan setengah kopling dan berjalan sejauh 1 kilometer, bisa menyebabkan kampas kopling menjadi terbakar.

Kondisi kampas kopling yang terbakar ini bisa diketahui dengan indikasi adanya bau terbakar yang cukup menyengat. Ketika mobil sudah mengalami kerusakan kopling ini, maka fungsi dari kopling ini akan menurun dan tidak akan maksimal lagi.

Ketika kebiasaan seperti ini terus dilakukan secara terus menerus, maka kondisi kopling akan cepat rusak dan umur pakainya akan berkurang.

Dalam kondisi mengemudi yang normal, kampas kopling ini bisa bertahan dalam waktu tiga hingga empat tahun lamanya. Karena kopling mobil ini memiliki masa pakai yang cukup tinggi dan bukan termasuk dalam kategori part yang memiliki masa penggunaan pendek.

Namun, bila pengemudi menggunakan mobilnya secara asal-asalan dan sering menggunakan setengah kopling, maka umur dari koping ini menjadi lebih pendek. Usia pakainya akan menurun menjadi dua tahun atau bahkan bisa lebih cepat dari itu.

Walaupun penggunaan pedal setengah kopling ini memiliki dampak yang negatif terhadap komponen mobil, namun penggunaan ini sebenarnya tidak menjadi masalah asalkan penggunaannya tepat. Anjuran penggunaan setengah kopling ini bisa dilakukan ketika dalam keadaan menanjak dan sebagainya.

Mungkin Anda juga menyukai