Kabar Data Pelanggan Indihome Bocor, Ini Penyebabnya

Kabar Data Pelanggan Indihome Bocor, Ini Penyebabnya

Piwulang – Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation, Ahmad Reza, membantah tentang adanya kebocoran data pelanggan Indihome yang sedang hangat diperbincangkan.

Namun, dia juga bilang terkait dengan kebocoran data pelanggan sendiri bisa diakibatkan karena pelanggan Indihome mengakses situs-situs terlarang.

Reza menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan dan investigasi dari pagi terkait keabsahan data yang beredar. Temuan awal bisa dikatakan bahwa data tersebut hoaks dan tidak valid.

Reza kembali mengatakan bahwa, pihak Indihome tidak pernah memberikan email untuk pelanggan Indihome, dan email mereka berakhiran @telkom.co.id.

Pihak Indihome telah menyelidiki dan mengambil hingga 100.000 sampel yang diklaim sebagai data pelanggan Indihome, hasil membuktikan bahwa Nomor Induk Kependudukan atau NIK yang berada di sana tidak cocok.

Sedangkan jika NIK yang berada di database Indihome (Asli), NIK yang ada telah diakui kecocokannya.

Jika dari sisi internal Indihome sendiri, data-data pelanggan memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena menggunakan enkripsi dan firewall berlapis.

Hal lain yang membuktikan bahwa data tersebut hoaks yakni, peretas mengatakan telah mengantongi 26 juta data riwayat browsing, sedangkan pada pihak Indihome sendiri hanya ada 8 juta data.

Reza menambahkan bahwa riwayat browsing tersebut bukan berasal dari internal Telkom, melainkan dari situs lainnya.

Terdapat beberapa kesimpulan yang menjadikan petunjuk bahwa data-data tersebut berasal dari situs-situs terlarang. Pelanggan dan masyarakat umumnya diharapkan mampu lebih bijak ketika mengunjungi sebuah situs terlarang, karena bisa jadi terdapat malware didalamnya.

Tindakan lainnya telah dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menindak lanjuti dugaan kebocoran data ini, Kementrian akan segera memanggil manajemen Telkom untuk dimintai keterangan terkait dengan insiden ini.

Berita tentang adanya kebocoran data sejumlah 26 juta ini cukup menggemparkan jagat maya, karena kebocoran tersebut terkait dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP), email, nomor ponsel, kata kunci, domain, platform, dan URL.

Mungkin Anda juga menyukai